Senin, 02 Desember 2013

PENGERTIAN, HUBUNGAN, SERTA TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

My family, love u all, my mother, my father, my brother, my sister in law, and my loved cousin
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Perkembangan zaman yang pesat dan terus-menerus menawarkan perubahan, telah menuntut individu secara sadar atau tidak untuk meningkatkan kwalitas hidupnya. Permasalahan demi permasalahan turut mengiringi perubahan yang terjadi di setiap sisi kehidupan. Permasalahan kehidupan sangatlah kompleks. Berawal dari permasalahan pribadi, kemudian berkembang menjadi permasalahan keluarga, pekerjaan, bahkan masalah kehidupan secara luas. Hal ini memaksa individu untuk segera diselesaikan, karena secara sadar atau tidak individu selalu berupaya untuk keluar dari masalah yang tengah dihadapi melalui bimbingan konseling.[1]
Sebelum kemunculannya di indonesia, sebenarnya masyarakat Indonesia telah mengetahui berbagai sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah mereka. Tetapi semua itu dilakukan secara tradisional. Secara umum proses pemecahan masalah dilakukan dengan meminta dari tokoh masyarakat atau (kepala desa,orang yang dituakan) tokoh agama (kyai, ulama, pendeta, pastur), para normal dan dukun-dukun yang diangap lebih arif dan memiliki kelebihan. Masyarakat memiliki ketergantungan terhadap mereka.Berbagai macam bantuan pun diberikan,baik yang bernilai positif (wejangan,nasehat, dan petua)hingga yang sama sekali tidak bermanfaat dan berefek negatif (jampi-jampi dan memberikan tumbal).Masyarakat memiliki keyakinan yang kuat, bahwa masalah mereka akan selesai dengan baik bila meminta bantuan dengan cara-cara tradisaional.[2]

Perkembangan pola pikir masyarakat perlahan-lahan akhirnya berubah ketika konseling masuk ke indonesia walaupun sampai saat ini tidak semua masyarakat mengenal dan menggunakan konseling untuk menyelesaikan masalah mereka. Namun, kebanyakan dari mereka tidak mengerti apa itu arti konseling, apalagi istilah yang digunakan yaitu bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, penulis akan mengupas tuntas mengenai pengertian, hubungan, serta tujuan dari bimbingan dan konseling.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian bimbingan?
2.    Apakah pengertian konseling?
3.    Apakah hubungan antara bimbingan dan konseling?
4.    Apakah tujuan bimbingan dan konseling ?

C.      Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian bimbingan
2.    Untuk mengetahui pengetian konseling
3.    Untuk mengetahui hubungan antara bimbingan dan konseling
4.    Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan dan konseling

















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ”guidance”  kata “guidance” adalah kata dalam bentuk mashdar (kata benda) yang berasal dari kata kerja “to guide” artinya menunjukan , membimbing atau menuntun orang lain yang membutuhkan.Jadi, kata “guidance” berarti pemberian petunjuk ; pemberian bimbingan atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.[3]
Pengertian bimbingan dan bantuan menurut terminologi bimbingan dan konseling harus memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana yang dimaksud dengan pengertian guidance dan konseling.
Berikut ada beberapa pengertian tentang bimbingan dan konseling, salah satunya :
Dalam Ensiklopedi Pendidikan, disebutkan bahwa bimbingan (guidance) adalah suatu proses dalam hubungan antara individu untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain.[4]
A. Mubarok memaknai bimbingan sebagai memberi bantuan psikologis kepada seseorang yang secara psikologis memerlukan bantuan dengan harapan setelah dibantu bisa menyelesaikan masalahnya.[5]
Para ahli bimbingan dan konseling yang tergabung dalam organisasi bimbingan jabatan nasional di Amerika Serikat, dalam hal ini National Vocational Guidance Association (Himpunan Bimbingan dan Jabatan / Kekaryaan Nasional) menetapkan definisi sebagai berikut.
Vocational Guidance is concerned primaliry with helping individuals make decisions and choices involved in planning a future, building a career and in effecting statisfactory vocational adjustment. Bimbingan jabatan / kekaryaan adalah pemberian pertolongan kepada individu dalam membuat keputusan dan pilihan yang menyangkut perencanaan masa depan, membentuk karier, dan dalam usaha mengefektifkan penyesuaian jabatan / kekaryaan yang memuaskan baginya.
Menurut Crow & Crow, bimbingan diartikan
Guidance is assistance made available by personalityquqalified and adeaquately trained man or woman to an individual of any age to help him manage his own life activities, develop his point of view, make his own decisionsand carry his own burdens. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan pada pria mupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan berpendidikan yang mewadai kepada seorang individu dari setiap usia dalam mengembangkan kegiatan – kegiatan hidupnya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri.[6]
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan suatu pelayanan yang diberikan kepada individu yang mengalami masalah psikologis untuk menyelasaikan masalahnya.

B.       Pengetian Konseling
Istilah ‘konseling’ yang telah dipergunakan sebagai bahasa Indonesia ini, merupakan terjemahan dari istilah aslinya yakni ‘conseling’ dalam bahasa Inggris. Dalam kamus bahasa Inggris, kata ‘counseling’ dikaitkan dengan kata ‘counsel’ yang berarti nasehat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel , pembicaraan (to take counsel). Dengan demikian kata konseling diartikan sebagai pemberian nasehat, atau pemberian anjuran untuk melakukan sesuatu atau mengadakan pembicaraan dengan bertukar pikiran.[7]
Ditinjau dari akar sejarahnya sendiri, konseling memiliki banyak pengertian dan rumusan yang berbeda pada setiap teori para tokohnya. Hal ini lumrah terjadi karena setiap tokoh berasal dari  latar belakang kehidupan dan pendidikan yang berbeda.Shertzer dan stone (1974) yang dikutip dari tulisan Mappiae (2002) mengungkapkan bahwa kebutuhan akan adanya konseling pada dasarnya timbul dari dalam dan luar dari individu dapat menjawab sebanyak mungkin pertanyaan yang menganggu pikiran dan tingkah lakunya, sehingga individu dapat memcahkan permasalahanya sendiri.[8]
Konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien atau siswa yang berusaha memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya bersama-sama sehingga klien dapat memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan sendiri. Pengertian ini menunjukan bahwa konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien dimana konselor berusaha membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi klien (siswa) berdasarkan pertimbangan bersama-sama, tetapi penentuan pemecahan masalah dilakukan oleh klien sendiri. Artinya bukan konselor yang memecahkan masalah klien.[9]

C.      Hubungan Antara Bimbingan dan Konseling
Istilah bimbingan (guidance) dan konseling (counseling) memiliki hubungan yang sangat erat dan merupakan kegiatan yang intergal. Dalam praktek sehari-hari bimbingan selalu di gandengkan dengan istilah konseling yakni bimbingan dan konseling (guidance and counseling).[10]
Ada pihak-pihak yang beranggapan bahwa tidak ada perbedaan yang prinsipil antara bimbingan dengan konseling atau keduanya memiliki makna yang identik. Namun sementara pihak, ada yang berpendapat bahwa bimbingan dan konseling merupakan dua pengertian yang berbeda, baik dasar maupun cara kerjanya. Konseling atau counseling dianggap identik dengan psychoterapy yaitu usaha menolong orang-orang yang mengalami gangguan psikis yang serius, sedangkan bimbingan dianggap identik dengan pendidikan.
Sementara pihak lain ada lagi yang berpendapat bahwa konseling merupakan salah satu teknik pemberian layanan bimbingan. Pandangan inilah yang nampaknya di anut .
Dengan demikian jelaslah, bahwa konseling merupakan salah satu teknik pelayanan bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan cara memberikan bantuan secara individual (face to face relationship). Bimbingan tanpa konseling ibarat pendidikan tanpa pengajaran atau perawatan tanpa pengobatan. Kalaupun ada perbedaan diantara keduanya hanyalah terletak pada tingkatannya.[11]

D.      Tujuan Bimbingan dan Konseling                                                                                     
Dengan adanya bantuan berupa bimbingan, seseorang akan lebih mampu mengatasi segala kesulitanya sendiri dan lebih mampu mengatasi segala permasalahan yang akan dihadapi dimasa-masa mendatang. Usaha dan aktivitas dari bimbingan dan konseling mempunyai arah untuk mencapai suatu nilai tertentu dan cita-cita yang hendak dicapai yang menjadi tujuanya.
Secara umum dan luas, program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Membantu individu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi.
2.      Membantu individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan produktif dalam masyarakat.
3.      Membantu individu dalam mencapai hidup bersama dengan individu - individu yang lain.
4.      Membantu individu dalam mencapai harmoni antara cita-cita dan kemampuan yang dimilikinya.[12]
Bimbingan dapat dikatakan berhasil apabila individu yang mendapatkan bimbingan itu berhasil mencapai keempat tujuan tersebut secara bersama-sama.
Secara lebih khusus, sebagaimana diuraikan minalka (1971). Program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan agar anak bimbing dapat melaksanakan hal-hal berikut:
a.    Memperkembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan dirinya.
b.    Memperkembangkan dunia kerja, kesempatan kerja, serta rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja tertentu.
c.    Memperkembangkan kemampuan untuk memilih, mempertahankan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara bertanggung jawab.
d.   Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.[13]
Selain tujuan diatas, bimbingan dan konseling dalam islam memiliki tujuan yang secara rinci dapat disebutkan sebagai berikut:
a.    Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan ,kesehatan dan kebersihan jiwa dan mental.
b.    Untuk menghasilkan suatu perubahn, perbaikan dan kesopanan tingakah laku yang dapat memberikan manfaat, baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan keja, maupun lingkungan sosial dan alam sekitar.
c.    Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) para individu sehingga muncul rasa toleransi dan tenggang rasa.
d.   Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu.
e.    Untuk menghasilkan potensi ilahiyah.[14]






BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.      Bimbingan adalah suatu proses membantu individu untuk bisa menyelesaikan           masalahnya melalui dirinya sendiri agar memperoleh hal yang diharapkan untuk ketenangan hati.
2.      Konseling adalah pertemuan antara konselor dan klien untuk bisa menyelesaikan masalah dengan pertimbangan bersama dan penentuan sendiri.
3.      Hubungan antara bimbingan dan konseling adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena dalam konseling pasti memerlukan bimbingan , dan bimbinganpun tidak bisa terlaksana tanpa adanya suatu konseling.
4.      Tujuan bimbingan dan konseling adalah :
·      Membantu individu mencapai kebahagiaan hidup
·      Membantu individu mencapai kehidupan yang efektif dan produktif .
·      Membantu individu mencapai kehidupan sosial .
·      Membantu individu mencapai kehidupan harmoni antara cita-cita dan kemampuan.

B.       Saran
1.      Bagi pembaca ,sebaiknya mampu menyaring dan mengambil intisari pokok-pokok makalah ini agar dapat mengetahui berbagai pengertian ,hubungan, dan tujuan dari bimbingan dan konseling.
2.      Bagi penulis, sebaiknya mampu menghadirkan makalah yang berbobot dan berkualitas agar pembaca bisa mengambil manfaat penulisan serta isi makalah ini dengan semaksimal mungkin .
3.      Bagi pembimbing, sebaiknya selalu mendampingi penulis dan pembaca agar mampu memahami isi makalah dengan sebaiknya .




[1] Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar – Dasar Konseling dalam Teori dan Praktek (Jakarta, Kencana prenada Media Group, 2011) h. 1
[2] Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar – Dasar Konseling dalam Teori dan Praktek h. 7

[3] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam(Jakarta, Amzah, Cet I 2010) h. 3
[4] Shahudi Siradj, Pengantar Bimbingan & Konseling (Surabaya, PT. Revka Petra Media, Cet II 2012) h. 6
[5] Shahudi Siradj, Pengantar Bimbingan & Konseling. h. 8
[6] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam.h. 4
[7] Shahudi Siradj, Pengantar Bimbingan & Konseling. h. 16
[8] Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar – Dasar Konseling dalam Teori dan Praktek. h. 2
[9] Tohirin, Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi), (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007)h. 22-23
[10] Moh. Jauhar, Wardati, Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher Cet I 2011)h. 27
[11] Moh. Jauhar, Wardati, Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. h. 28
[12] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam. h. 38
[13] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam . h. 39
[14] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam . h. 43

Tidak ada komentar:

Posting Komentar